Selasa, 03 Agustus 2010

``

RINGKASAN EKSEKUTIF


 


 

Kabupaten Padang Lawas terdiri dari sembilan (9) Kecamatan pada Tahun Anggaran 2009 kesemuanya mendapat alokasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, Kecamatan tersebut adalah : Kecamatan Barumun, Kecamatan Lubuk Barumun, Kecamatan Ulu Barumun, Kecamatan Barumun Tengah, Kecamatan Huristak, Kecamatan Sosopan, Kecamatan Sosa, Kecamatan Huta Raja Tinggi, serta Kecamatan Batang Lubu Sutam .


 

Total alokasi dana PNPM Mandiri Perdesaan T.A. 2009 untuk 9 Kecamatan sebesar Rp. 9,200,000,000,- sumber dana dengan pola DDUPB ( dana daerah untuk partisipasi bersama ) antara pemerintah daerah dengan pusat dimana 20% daerah 80% pusat (Daerah Rp.1,660,000,000,- dan Pusat Rp.7,540,000,000,-)


 

Program PNPM Mandiri Perdesaan T.A. 2009 juga mengalokasikan Dana Operasional Kegiatan (DOK) dan Dana Operasional Kegiatan untuk Pelatihan Masyarakat disetiap Kecamatan. Total Dana Operasional Kegiatan yang dialokasikan program sebesar Rp.883,200,000,- sedangkan Dana Operasional Kegiatan untuk Pelatihan Masyarakat disediakan sebesar Rp.576,125,000,-


 


 

Perkembangan Pelaksanaan Sampai Saat Ini :


 

Perkembangan kegiatan PNPM-MP TA.2008 di Kecamatan Barumun Tengah dari 16 desa yang didanai sudah MDST 16 desanya.


 

Sedangkan tahapan PNPM Mandiri Perdesaan T.A. 2009 sampai dengan saat pelaporan ini dari 9 Kecamatan sedang dalam Musyawarah Pertanmggungb Jawaban dan Pelaksanaan Kegiatan.


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

BAB I


 

PENDAHULUAN


 

I.1 Gambaran Umum Kegiatan PNPM- Mandiri Perdesaan TA.2009


 

    

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Mandiri Perdesaan di Kabupaten Padang Lawas dialokasikan di 9 Kecamatan yang ada di Kabupaten Padang Lawas. Sumber dana untuk pembiayaan program ini berasal dari dua sumber dana dengan pola partisipasi daerah (DDUB) 20 % : 80 % dari total BLM dimana 20 % berasal dari DDUPB dan 80 % berasal dari APBN.


 


 

    Besaran Alokasi Anggaran PNPM-MP T.A. 2009 untuk tiap kecamatan yang mendapat program sbb :


 


 


 


 

No. 

Kecamatan 

Total BLM 

Sumber Dana 

DDUPB

APBN 

(Rp) 

(Rp) 

1. 

SOSOPAN


 

900,000,000,-

 

900,000,000,-

2. 

BARUMUN TENGAH


 

2,000,000,000

400,000,000,-

1,600,000,000,-

3. 

HURISTAK

900.000.000

180.000.000

720.000.000

4. 

LUBUK BARUMUN


 

900.000.000

180.000.000

720.000.000

5. 

HUTA RAJA TINGGI


 

900.000.000

180.000.000

720.000.000

6. 

ULU BARUMUN


 

900.000.000

180.000.000

720.000.000

7. 

BARUMUN

900.000.000

180.000.000

720.000.000

8. 

SOSA

900.000.000

180.000.000

720.000.000

9. 

BATANG LUBU SUTAM


 

900.000.000

180.000.000

720.000.000

Total 


 

9,200,000,000

1,660,000,000

7,540,000,000


 


 

    
 


 


 


 

 

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PNPM-MP TA. 2009

No 

KEGIATAN 

Sosopan


 

Barteng

Huristak

Lubuk Barumun

Huta Raja Tinggi

Ulu Barumun

Barumun

Sosa

Btg Lubu Sutam

MAD Sos. 

30 Juni 2009

14 Mei 2009

16 juni 2009

19 Juni 2009

18 Juni 2009

19 Juni 2009

04 Juli 2009

30 Juni 2009

01 Juli 2009

MD Sos 

19 Desa

45 Desa

27 Desa

23 Desa

26 Desa

14 Desa

40 Desa

37 Desa

16 Desa

Pel.Kader Desa

19 desa

44 Desa

25 Desa

23 Desa

24 Desa

14 Desa

40 Desa

36 Desa

16 Desa

4

Pendataan RTM 

19 desa

44 Desa

25 Desa

23 Desa

24 Desa

14 Desa

40 Desa

33 Desa

16 Desa

Penggas 

19 desa

44 Desa

25 Desa

23 Desa

24 Desa

14 Desa

40 Desa

33 Desa

16 Desa

MKPR 

18 desa

32 Desa

25 Desa

20 Desa

24 Desa

14 Desa

33 Desa

33 Desa

16 Desa

MD Perencanaan 

18 desa

32 Desa

25 Desa

20 Desa

24 Desa

14 Desa

33 Desa

33 Desa

16 Desa

Penulisan Usulan 

16 desa

29 Desa

24 Desa

17 Desa

22 Desa

14 Desa

26 Desa

28 Desa

12 Desa

Verifikasi 

16 desa

29 Desa

24 Desa

17 Desa

22 Desa

14 Desa

26 Desa

28 Desa

12 Desa

MAD Prioritas 

25 0kt 2009

31 Okt 2009

27 Okt 2009

31 Okt 2009

1 Nop 2009

29 Okt 2009

29 Okt 2009

1 Nop 2009

7 Nop 2009

10 

Disain & RAB 

10 desa

18 Desa

5 Desa

14 Desa

11 Desa

7Desa

7 Desa

9 Desa

16 Desa

11 

MAD Penetapan usulan

18 Nov 2009

21 Nov 2009

19 N0v 2009

21 Nov 2009

21 Nov 2009

19 Nov 2009

21 N0v 2009

23 Nov 2009

21 Nov 2009

12 

MD Informasi 

10 Desa

17 Desa

14 Desa

19 Desa

4 Desa

14 Desa

26 Desa

10 Desa

12 Desa

13 

Pelaksanaan Kegiatan 

11desa

16 desa

4 desa

13 desa

10 desa

6 desa

7 Desa

7 Desa

12 desa

14 

MPTJ I 

10 desa

8 desa

4 desa

11 desa

11 desa

5 desa

6 Desa

7 desa

13 desa

15 

MPTJ II 

9 desa

8 desa

2 desa

11 desa

8 desa

1 desa

4 desa

6 desa

12 desa

16 

MDST 

9 desa

8 desa

 

10 Desa

7 Desa

1 Desa

4 desa

6 Desa

12 desa


 

 


 

I.2 Gambaran Umum Kegiatan PNPM- Mandiri Perdesaan TA.2010


 

Pada Tahun Anggaran 2010 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-Mp) Kabupaten Padang Lawas dialokasikan dana sebesar Rp. 18.500.000.000,- untuk sembilan Kecamatan yang ada di Kabupaten Padang Lawas, sumber dana 80% dari APBN dan 20% dari DDUB dengan perincian sebagai berikut :


 


 

No. 

Kecamatan 

Total BLM 

Sumber Dana 

 

DDUPB 

APBN 

 

(Rp) 

(Rp) 

1. 

SOSOPAN 


 

1.250.000.000,-

250.000.000.- 

1.000.000.000,- 

2. 

BARUMUN TENGAH 


 

2.250,000,000.-

450,000,000,- 

1,800,000,000,- 

3. 

HURISTAK 

1.000.000.000.- 

200.000.000.- 

800.000.000.- 

4. 

LUBUK BARUMUN 


 

3.000.000.000.-

600.000.000.-

2.400.000.000.-

5. 

HUTA RAJA TINGGI 


 

1.500.000.000.-

300.000.000.-

1.200.000.000.-

6. 

ULU BARUMUN 


 

3.000.000.000.-

600.000.000.- 

2.400.000.000.- 

7. 

BARUMUN 


 

2.250,000,000.-

450,000,000,- 

1,800,000,000,- 

8. 

SOSA 


 

3.000.000.000.-

600.000.000.- 

2.400.000.000.- 

9. 

BATANG LUBU SUTAM 


 

900.000.000.-

250.000.000.-

1.000.000.000.-

Total


 

18,500,000,000.-

3.700.000.000.-

14.800.000.000.-


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

II.2. Gambaran Umum Kegiatan Konsultan


 

    Gambaran umum kegiatan Konsultan pada bulan ini, adalah melakukan koordinasi dengan pihak kabupaten dalam rangka penyamaan persepsi strategi percepatan RKTL 2009 dan PNPM-MP Optimalisasi TA.2010 serta melakukan kunjungan ke kecamatan dalam rangka monitoring administrasi dan penyaluran dana BLM kegiatan.


 

BAB II

LAPORAN KEGIATAN BULANAN


 

II. 1 .    Perkembangan Kegiatan

Perkembangan kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)-Mandiri Perdesaan TA.2009 Kabupaten Padang Lawas hingga saat ini seluruh kecamatan telah melaksanakan Musyawarah Desa Sosialisasi, Pelatihan KPMD, penggalian gagasan, Musyawarah khusus Perempuan, Musyawarah Desa perencanaan, Pelatihan TPU, Tim verifikasi, kegiatan verifikasi dan Musyawarah Antar Desa Prioritas Usulan, , Musyawarah Antar Desa Penetapan Usulan, Pelatihan UPK. Pengajuan dana ke KPPN untuk Dana Tahap I, II, III serta dana DDUB sudah dilakukan dan sudah masuk ke Rekening BPNPM-MP masing-masing kecamatan. Sampai dengan pelaporan ini kegiatan yang dilakukan sedang dalam proses Musyawarah Desa Pertanggung Jawaban serta pelaksanaan kegiatan fisik dan MDST sedangkan untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan TA. 2010 dari sembilan kecamatan di Kabupaten Padang Lawas satu Kecamatan telah melaksanakan Musyawarah Antar Desa Penetapan Dana untuk SPC 1 pada tanggal 29 Juni 2010 yaitu kecamatan Huristak sedangkan Kecamatan yang lain direncanakan melaksanakan MAD Penegtapan Dana pada Minggu pertama bulan Juli 2010.


 

II. 2.    Pencairan dan Penyerapan Dana

Pencairan dan penyerapan dana untuk PNPM Mandiri Perdesaan TA. 2009 sampai pada laporan ini telah menyerap dan DOK perencanaan dan DOK Pelmas. Dana DOK tahap II sebesar 40 % juga telah masuk ke rekening masing-masing kecamatan.

dana BLM Tahun Anggaran 2009 telah menyalurkan dana SPP dan juga telah mulai menyalurkan dana untuk kegiatan Fisik.

Sedangkan untuk PNPM-Mp TA. 2010 sampai dengan priode laporan ini telah mengajukan dana DOK Perencanaan sebesar 60% dan DOK Pelmas 100% dan telah masuk ke rekening masing-masing kecamatan.


 

II. 3.    Laporan Keuangan dan Rekonsiliasi Rekening.

Setiap kecamatan yang mendapat alokasi program diwajibkan melaporkan perkembangan penyerapan dan kondisi saldo baik berupa dana tunai maupun yang masih berada pada rekening.

Hal-hal yang menyangkut dengan pelaporan keuangan antara lain :

  • Laporan Penyaluran Dana ke desa
  • Laporan Perkembangan pinjaman dana SPP
  • Laporan Kolektibilitas Pinjaman SPP
  • Laporan Dana Operasional UPK
  • Neraca
  • Laporan Pemantauan DOK Perencanaan dan DOK Pelmas
  • Rekonsiliasi Rekening


 

Sedangkan pelaporan rekonsiliasi rekening yang dilaporkan adalah kondisi keuangan diseluruh rekening yang dikelola oleh UPK antara lain Rekening BPNPM-MP, Rekening Dana Ops UPK, Rekening DOK Perencanaan, Rekening DOK Pelmas dan Rekening Perguliran SPP.


 


 

II. 4.    Laporan Pengembalian Pinjaman Kelompok SPP dan Perguliran SPP.

    

Dari 9 kecamatan yang mendapat alokasi dana PNPM-MP T.A. 2009, kecamatan Barumun Tengah adalah satu-satunya kecamatan yang mendapatkan alokasi dana pada tahun 2008. Jumlah desa yang mendapat alokasi pinjaman SPP pada Tahun 2008 adalah sebanyak 5 desa dengan jumlah kelompok sebanyak 14 kelompok dengan total alokasi pinjaman sebesar Rp. 324.000.000. Terdapat satu kelompok yang menunggak yakni kelompok SPP Al iman desa Binanga sebesar Rp.100.000,-,-dengan status kolektibilitas II. Dana pengembalian SPP telah menumpuk di Bank sebesar Rp 407.063.761,- dan belum pernah digulirkan oleh UPK. Pada MAD prioritas usulan T.A. 2009 telah disepakati adanya perguliran kepada kelompok SPP, Maret 2010 rencana akan dilaksanakan MAD Pergulirannya. Pada tanggal 24 Maret 2010 telah dilaksanakan MAD Pergulirannya dan telah disalurkan pada awal april 2010. Pada tahun 2009 telah dilaksanakan tutup buku dengan kondisi defisit sebesar Rp. - 2.472.649,- sedangkan pada tahun 2009 ini terdapat surplus sebesar Rp. 7.913.706, Sedangkan enam kecamatan yang lainnya juga sudah ada dana SPP dan sudah disalurkan.


 

II. 5.    Laporan Penguatan Kelembagaan.


 

Pada MAD Perguliran tanggal 24 Maret 2010 telah disepakati SOP Perguliran kecamatan Barumun Tengah. Dan telah disalurkan dananya pada awal bulan april 2010. Untuk itu diharapkan UPK Barteng agar :


 

  1. Membuat RKTL Perguliran agar dana tidak menumpuk di rekening pengembalian SPP
  2. Membuat rencana Kerja tahunan UPK terutama sekali kegiatan penumbuhan dan pembinaan kelompok SPP.

Pada bulan ini semua kecamatan di Kabupaten Padang Lawas telah memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga (AD/ART) BKAD yang telah disyahkan pada Musyawarah Antar Desa Penetapan Usulan.


 

II. 6.    Laporan Pengembalian UEP PPK Fase I


 

    Dari informasi yang diperoleh ada 4 kecamatan yang pernah mendapatkan alokasi dana UEP pada PPK Fase I keempat kecamatan tersebut yakni Sosopan,Sosa,Huta raja tinggi,dan Barumun Tengah, namun data-data mengenai alokasi,jumlah pengembalian dan sisa hutang masyarakat masih belum bisa dibuatkan karena data-data tersebut sudah tidak ada lagi di kecamatan yang bersangkutan. Hal ini karena Stagnannya UPK selama beberapa tahun dan data tidak diarsipkan dengan baik.adapun tindak lanjut terhadap masalah ini adalah akan terus ditelisuri melalui pelaku PNPM-MP di tingkat kecamatan dan juga akan dicari data di kabupaten induk padang lawas sebelum pemekaran yakni kabupaten tapanuli selatan.


 

II. 7.    Kendala dan Permasalahan serta Penanganan Masalah


 

Masih minimnya Pengetahuan satker terhadap PNPM-MP , Pengetahuan administrasi dan Pembuatan laporan sehubungan dengan pengajuan dana di Tingkat Kabupaten.Rendahnya kemampuan Fasilator-fasilator baru dalam memfasilitasi Masyarakat. Menyikapi hal tersebut diatas telah dilaksanakan OJT dan IST terhadap FK/FT.


 


 


 


 


 


 

II. 8.    Tindak Lanjut Pemantauan Eksternal


 

    Sampai pada pelaporan ini pemantauan yang dilakukan menghadiri pelaksanaan pemantauan persiapan FK/FT dalam melaksanakan tahapan MAD Penetapan dana (SPC 1) TA.2010 di tingkat Kecamatan. Juga pemantauan penggunaan dana yang telah digunakan untuk kegiatan PNPM-Mp TA.2009 Dari hasil kunjungan dan supervisi ke lapangan terhadap kecamatan tersebut terlihat masih lemahnya FK dan UPK dan pengelolaan administrasi keuangan, . Untuk itu telah dilaksanakan kegiatan IST terhadap FK dan UPK dalam pengelolahan administrasi keuangan.


 


 


 

II. 9.    Kegiatan Pelatihan


 

    Pada bulan Juni 2010 kegiatan pelatihan yang dilakukan adalah Pelatihan Tim Verifikasi, Tim Penulis Usulan di Masing-masing kecamatan oleh FK/FT.


 

II. 10. Manajemen Konsultan


 

Sampai saat ini keberadaan Fasilator Teknik disatu Kecamatan masing kosong, hal ini berpengaruh dalam sertifikasi dan pengendalian fisik kegiatan 2009 dan penyusunan desain dan RAB 2010.


 

II. 11. Rencana dan realisasi kegiatan Konsultan ( KM-KMT )

    Rencana Kegiatan Bulan depan


 

Rencana kegiatan bulan depan melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan di kecamatan, Pelaksanaan tahapan perencanaan dan pelaksanaan untuk TA.2010.


 

    Realisasi Kegiatan Bulan ini

    Kegiatan konsultan bulan ini, melaksanakan supervisi dan moitoring terhadap pelaksanaan Kegiatan TA.2009 serta kegiatan perencanaan untuk TA.2010 serta kordinasi dengan Tim kordinasi kabupaten dalam rangka     Kegiatan yang mendukung proses perencanaan serta OJT Dan IST terhadap FK/FT.


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

         BAB III


 

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN


 

III.1. KESIMPULAN :


 

Sampai dengan pelaporan ini kegiatan PNPM-MP di Kabupaten Padang Lawas untuk TA.2010 Sembilan dari sembilan kecamatan satu kecamatan telah melaksanakan MAD Penetapan Dana sedangkan TA.2009 pada priode pelaporan ini sedang dalam tahap musyawarah Desa Pertanggung jawaban, dan penyaluran dana kegiatan penambahan fisik


 


 


 

III.2. SARAN :


 

  • Kekosongan Fasilitator Teknik kecamatan agar segera di penuhi sehingga pelaksanaan PNPM-MP di Kabupaten Padang Lawas berjalan sesuai dengan RKTL yang telah direncanakan.


 


 

KENDALA DAN PERMASALAHAN :


 

  • Keterlibatan Satker dalam Kegiatan perencanaan PNPM-MP TA.2009 belum maksimal.
  • Terjadinya bencana alam di kecamatan Barumun Tengah pada kegiatan jalan di desa Bire disebabkan cuaca yang terus-menerus hujan sehingga banjir dan menyebabkan keretakan pada pondasi jembatan.
  • Lemahnya kemampuan fasilitator teknik dalam hal pelaksanaan kegiatan 2009 dan penyusunan Desain dan RAB 2010, sehingga berpengaruh terhadap progres
    Optimalisasi TA. 2010 yang seharusnya sudah melaksanakan MAD Penetapan pada bulan Maret 2010.
  • Fasilitator teknik kecamatan Ulu Barumun mengundurkan diri sehingga berpengaruh terhadap pelaksanaan progres kecamatan.
  • Terjadinya Bencana Banjir di desa Harang Jae Kecamatan Sosa Pada Bangunan Bendung.

7 Bocah Aceh Tewas saat Acara Tolak Bala

Tribunnews.com - Senin, 7 Juni 2010 16:03 WIB


 

FOTO/IST

Jembatan gantung di Meloak Ilang, Kecamatan, Putri Betung, Gayo Lues yang ambruk sehingga menelan korban jiwa, Minggu (6/6).

Laporan wartawan Serambi Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, BLANGKEJEREN
- Prosesi kenduri tolak bala yang dilaksanakan masyarakat Desa Meloak Ilang, Kecamatan Putri Beutung, Kabupaten Gayo Lues Aceh, Minggu (6/6/2010) berubah menjadi petaka saat jembatan gantung Kali Alas putus.

Puluhan warga, mayoritas anak-anak dan remaja yang sedang menyaksikan prosesi itu dari atas jembatan jatuh ke sungai dan terbawa arus. Laporan sementara hingga pukul 18.00 WIB kemarin, tujuh orang sudah ditemukan meninggal dan puluhan lainnya luka-luka berat dan ringan.

Wartawan Serambi di lokasi kejadian melaporkan, musibah itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu (6/6/2010) ketika masyarakat Desa Meloak Ilang sedang melaksanakan tradisi tahunan kenduri tolak bala di tepian Kali Alas. Salah satu kegiatan yang menandai ritual tersebut adalah melepaskan ayam jantan putih ke sungai yang dipimpin oleh tokoh agama. Prosesi itu berlangsung menjelang makan kenduri. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung di tepian sungai.

Karena di aliran Kali Alas itu ada jembatan gantung, maka banyak warga, terutama anak-anak dan remaja diarahkan untuk menyaksikan rangkaian kegiatan itu dari atas jembatan.

Menurut informasi, pada puncak acara tersebut hampir 40 orang anak-anak dan remaja berdiri di salah satu sisi jembatan menyaksikan penglepasan ayam putih di tepian sungai arah ke hulu. Jembatan gantung itu diperkirakan tak mampu menahan beban sehingga kabel penahan putus dan terlepas dari pilarnya. Bersamaan dengan runtuhnya jembatan itu, semua yang berada di atasnya melayang ke sungai yang berair keruh dan deras karena sejak beberapa hari terakhir hujan sedang mengguyur Gayo Lues. Jerit histeris mewarnai prosesi tolak bala.

Laporan ke Wagub Aceh

Beberapa saat setelah musibah tersebut, Wagub Aceh Muhammad Nazar yang sedang mendampingi kafilah Aceh di MTQN XXIII di Bengkulu, menerima laporan sementara dari Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasyim. Bupati Gayo Lues ke Wagub Aceh melaporkan telah terjadi kecelakaan akibat putusnya jembatan gantung di Desa Meloak Aih Ilang, Kecamatan Putri Betung, Minggu (6/6) sekitar pukul 12.00 WIB.

Menurut laporan sementara yang diterima Wagub Muhammad Nazar, hingga sore kemarin jumlah korban seluruhnya yang ikut jatuh ke sungai mencapai 32 orang yang umumnya anak-anak berumur di bawah 12 tahun. Dari jumlah itu, 19 orang selamat dengan luka-luka ringan, 13 orang sempat hilang terbawa arus.

Sejak kejadian itu, upaya pencarian langsung dilakukan oleh masyarakat dengan melibatkan pihak kecamatan, tim SAR, dan relawan lainnya. Hingga sore kemarin, menurut laporan versi Bupati Gayo Lues, delapan orang sudah ditemukan meninggal, lima lainnya masih dalam pencarian.

Tujuh ditemukan
Laporan lainnya yang diterima wartawan Serambi dari Keuchik Meloak Ilang, M Yusuf menyebutkan, jumlah anak-anak dan remaja yang jatuh ke sungai saat jembatan gantung itu putus sekitar 34 orang. Dari jumlah itu, 12 di antaranya sempat hilang sehingga dilakukan upaya pencarian secara besar-besaran dengan melibatkan aparat kecamatan, TNI/Polri, masyarakat, PMI, dan tim SAR dari Kutacane, Aceh Tenggara.

Hingga menjelang magrib kemarin, dari 12 orang korban yang hilang terbawa arus, tujuh di antaranya ditemukan meninggal. Korban meninggal tersebut masing-masing Riski (10), Mira (7), Toni (12), Fatimah (8), Saraini (10), Gunawan (9), dan Khaidir (6). Sedangkan yang masih dalam pencarian, Silis Masara (13), Sadikin (11), Khairul (6), Ikbal (6), dan Junika (7).

Selain korban meninggal dengan kondisi tubuh penuh luka, tercatat 24 korban selamat namun harus mendapat penanganan medis oleh petugas kesehatan dari Blangkejeren yang membuka posko darurat di lokasi kejadian. Upaya pencarian korban dilaporkan terkendala arus deras dan keruh karena hujan yang mengguyur wilayah Gayo Lues sejak beberapa hari terakhir. Beberapa saat setelah kejadian itu, sejumlah pejabat dari Gayo Lues turun ke lokasi, di antaranya Bupati H Ibnu Hasyim, Ketua DPRK H Muhammad Amru, dan Kadis Kesehatan dr Neverizal.

Lintasan ke kebun
Jembatan gantung yang putus dan merenggut korban jiwa tersebut berlokasi sekitar 500 meter dari pinggiran jalan utama Gayo Lues-Blangkejeren. Jembatan gantung Durin Daun sepanjang lebih kurang 60 meter yang terbentang di atas Kali Alas itu dibangun sekitar tiga tahun lalu dan secara fisik masih kuat. Jembatan itu sering digunakan oleh masyarakat sebagai lintasan ke areal perkebunan di seberang sungai. Titik kejadian berjarak sekitar 3,5 kilometer arah ke Kutacane dari ibu kota Kecamatan Putri Betung.

Menurut perkiraan Keuchik Meloak Ilang, jembatan itu ambruk akibat tak mampu menahan beban, apalagi semua warga yang menyaksikan prosesi kenduri tolak bala itu berdiri di satu sisi. "Meski secara fisik masih terbilang kuat karena baru berusia sekitar tiga tahun, tetapi karena tak mampu menahan beban, makanya ambruk," kata Keuchik Yusuf. Menurut Keuchik Meloak Ilang, hingga tadi malam upaya pencarian korban masih terus dilakukan. Diharapkan semua korban bisa ditemukan, baik hidup maupun meninggal.(c40/nas)